Rabu, 21 Juni 2017

Filsafat Matematika dan Pendidikan Matematika:
Jawaban dari soal-soal ujian Filsafat Pendidikan Matematika
Blog: mutiakhalida.blogspot.com
1.      Jelaskan yang dimaksud Ontologi Matematika, dan berilah contohnya.
Ontologi dalam Matematika menurut saya berarti menelaah segala kenyataan matematika dan mencari intinya. Jadi semua fenomena yang berhubungan dengan matematika dikupas bahkan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengertiannya ontologi berarti:
Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. (Inu Kencana Syafii, Pengantar Filsafat, ( Cet. I; Bandung: Refika Aditama, 2004), h. 9).
Contoh ontologi matematika:
Contohnya ketika dahulu secara universal ditanyakan bagaimana sesuatu bisa bertambah jumlahnya maupun berkurang. Lalu dicarilah bentuk umum untuk melakukan operasi tersebut.
2.      Jelaskan yang dimaksud Epistemologi Matematika, dan berilah contohnya.
Epistemologi Matematika menurut saya ketika kita menemukan sesuatu yang berhubungan dengan matematika dan mengetahui darimana hal itu didapat.
Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya. Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal. (Inu Kencana Syafii, Pengantar Filsafat, ( Cet. I; Bandung: Refika Aditama, 2004), h. 10).
Contoh epistemologi matematika:
Contohnya mencari kebenaran dari cara mengitung luas bangun datar, maka dari itu dilakukanlah telaah proses bagaimana cara itu didapatkan.
3.      Jelaskan yang dimaksud Aksiologi Matematika, dan berilah contohnya.
Aksiologi Matematika adalah keadaan dimana kita tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami untuk apa pengetahuan matematika yang sudah didapat, bagaimana fungsinya.
Yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara moral? Bagimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral? (Inu Kencana Syafii, Pengantar Filsafat, ( Cet. I; Bandung: Refika Aditama, 2004), h. 11)
Contoh aksiologi matematika:
Ketika sudah mengetahui bagaimana operasi penjumlahan maupun pengurangan, perkalian maupun pembagian lalu dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Jelaskan yang dimaksud Ontologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Ontologi pendidikan matematika menurut saya berarti dalam pembelajaran, peserta didik melakukan kegiatan menelaah segala kenyataan matematika dan mencari intinya. Jadi semua fenomena yang berhubungan dengan matematika dikupas bahkan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: ketika peserta didik diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya dan menelaah serta dapat merumuskan suatu masalah matematika dan menemukan solusinya.

5.      Jelaskan yang dimaksud Epistemologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Epistemologi pendidikan matematika menurut saya disaat peserta didik mengetahui sesuatu yang pengetahuan yang berhubungan dengan matematika dan mengetahui darimana hal itu didapat.
Contoh: ketika peserta didik mengetahui semisal cara menemukan ukuran luas bangun suatu bangun datar, maka dia dapat juga menjabarkan bagaimana cara penyelesaian itu didapat.

6.      Jelaskan yang dimaksud Aksiologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Aksiologi pendidikan matematika adalah keadaan dimana peserta didik tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami untuk apa pengetahuan matematika yang sudah didapat, bagaimana fungsinya, serta bagaimana menggunakannya dalam kehidupan.
Contohnya: peserta didik mengetahui cara menemukan luar bangun datar dan ia dapat menggunakannya pada permasalahan nyata dalam kehidupan.

7.      Jelaskan yang dimaksud Hermenetika Matematika, dan berilah contohnya.
"Hermeneutics" means the theory of interpretation, i.e. the theory of achieving an understanding of texts, utterances, and so on (it does not mean a certain twentieth-century philosophical movement). (On the history of hermeneutics in general, and on the role of the Reformation in particular, see W. Dilthey "Schleiermacher's Hermeneutical System in Relation to Earlier Protestant Hermeneutics" (1860) and "The Rise of Hermeneutics" (1900), both in W. Dilthey, Hermeneutics and the Study of History (Princeton: Princeton University Press, 1996).).
Dari pengertian diatas, menurut saya, hermenetika matematika adalah ketika kita tidak hanya mengetahui pengetahuan tentang matematika namun juga memahami dengan cara merasakan dan menemukan (atau bisa disebut juga melalui pengalaman) bagaimana pengetahuan matematika tersebut.
Contoh: menemukan suatu rumus tidak hanya sekedar mengetahui namun juga didapat dari pengalaman sendiri, menemukannya sendiri berdasarkan petunjuk-petunjuk dan paham apa maksudnya.

8.      Jelaskan yang dimaksud Hermenetika Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Menurut saya, hermenetika pendidikan matematika adalah ketika peserta didik tidak hanya diberi pengetahuan, namun bagaimana peserta didik diberi petunjuk agar dapat menemukan dan memahami suatu pengetahuan.
Contoh: dalam pembelajaran peserta didik tidak hanya langsung diberikan rumus namun diberi kegiatan untuk menemukan bagaimana cara penyelesaian sendiri, diberi petunjuk sehingga dapat merumuskan.
9.      Jelaskan yang dimaksud Phenomenologi Matematika, dan berilah contohnya.
Donny (2005: 150) menuliskan fenomenologi adalah ilmu tentang esensi-esensi kesadaran dan esensi ideal dari obyek-obyek sebagai korelasi dengan kesadaran.
Dari pengertian diatas, menurut saya, phenomenologi matematika adalah ketika kita menemukan pengetahuan matematika yang baru berdasarkan melihat faktor-faktor yang ada dan membangunnya menjadi pengetahuan baru tersebut.
Contoh: melihat fenomena yang ada dalam kehidupan dan mencoba menyusun dengan pengetahuan yang telah diketahui untuk menemukan bagaimana solusinya.

10.  Jelaskan yang dimaksud Phenomenologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Phenomenologi pendidikan matematika menurut saya adalah ketika peserta didik dapat membangun pengetahuannya dan menggunakannya untuk menemukan pengetahuan matematika yang belim diketahuinya.
Contoh: peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan bangun ruang dengan pengetahuannya mengenai operasi bilangan sera mengenai bangun datar.
Daftar Pustaka
Donny. 2005. Fenomenologi dan Hermeneutika: sebuah Perbandingan. Dipublikasi oleh kalamenau.blogspot
Syafii, Inu Kencana. 2004. Pengantar Filsafat.  Cet. I; Bandung: Refika Aditama.
W, Dilthey. 1996. Hermeneutics and the Study of History. Princeton: Princeton University Press


Selasa, 16 Februari 2016

Ethnomathematics Sebagai Jembatan

Ethnomatematics Sebagai Jembatan
Ethnomathematics merupakan ranah yang inovatif, berbasis riset, kolaborasi dan menggunakan perspektif global. Ethnomathematics menggunakan budaya sebagai bahan dengan harapan dapat mengubah perspektif dan memberikan referensi yang baik kepada pendidik. Mengubah perspektif pendidik dengan ethnomathematics salah satunya dengan mengubah pola pikir cara mengajar konvensional menjadi lebih inovatif. Tetapi mengubah pola pikir pendidik di Indonesia yang masih konvensional agar menjadi lebih inovatif dengan ethnomathematics bisa menjadi rumit karena sejatinya budaya asli Indonesia adalah budaya tradisional.
Masyarakat di Indonesia cenderung mengalami ambivalensi, akumulasi budaya Indonesia yang tradisional melahirkan pola pikir termasuk dalam kegiatan belajar mengajar yang tradisional juga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ambivalensi adalah perasaan tidak sadar yang saling bertentangan terhadap situasi yang sama atau terhadap seseorang pada waktu yang sama (http://kbbi.web.id/ambivalensi). Masyarakat yang mengalami ambivalensi bisa jadi mempunyai sikap dari hasil akumulasi budaya namun tidak sesuai dengan usianya. Contohnya seorang anak kecil yang menirukan cara mengajar guru di sekolah yang hanya menggunakan metode ceramah.
Paradigma transfer ilmu yang masih tradisional di Indonesia berorientasi pada guru dan membuat peserta didik menjadi kurang aktif di dalam kelas. Guru mencoba memberi sebanyak-banyak bekal kepada perserta didik dan sumber ilmu utama bagi peserta didik. Peserta didik hanya mencatat dan menerima informasi dari gurunya. Hal ini dapat melemahkan intuisi peserta didik dalam menemukan solusi di permasalahan matematika. Peserta didik dapat mengerti materi pelajaran namun jika dihadapkan pada masalah dalam kehidupan sehari-hari peserta didik bisa jadi merasa kesulitan.
Ethnomatematics didefinisikan sebagai matematika yang digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat/budaya, seperti masarakat kota dan desa, kelompok kelompok pekerja/buruh, golongan profesional, anak-anak pada usia tertentu, masyarakat pribumi, dan masih banyak kelompok lain yang dikenali dari sasaran/tujuan dan tradisi yang umum dari kelompok tersebut (D’Ambrosio, 2006). Menggunakan ethnomathematics bisa menjadi solusi untuk mewujudkan pembelajaran matematika yang bermakna. Karena prinsip ethnomathmatics sejalan dengan pendekatan matematika realistik.  Menurut Dolk (2006) pada pendekatan matematika realistik, kelas matematika merupakan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Di sini matematika dilihat sebagai kegiatan manusia yang bermula dari pemecahan masalah. dengan itu ethnomathematics diharapkan bisa menjadi jembatan antara budaya Indonesia yang tradisional dengan cara mendidik yang inovatif. Dengan itu akan tercipta suasana belajar yang baik karena peserta didik akan merasa materi yang disampaikan relevan dengan kehidupan nyata karena pendekatan matematika realistik.

DAFTAR PUSTAKA
Dolk, Maarten. 2006. Realistic Mathematics Education. Makalah kuliah umum di Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang, tanggal 29 Juli 2006.

U. D’Ambrosio.2006.Ethnomathematics: Link between traditions and modernity (A. Kepple, Trans.).Rotterdam/Taipei: Sense Publishers. (Original work published 2001), xi + 102 pp. ISBN 90-77874-76-3 Paperback.

Senin, 27 April 2015

Tema: Air

Haus Prestasi? Jawab Tantangan Air dari Belanda
Oleh: Mutiara Khalida

Kincir, bunga tulip, dan peternakan adalah hal yang sangat identik dengan Belanda, sungguh mainstream kalau kata para muda zaman sekarang. Tetapi kalau ditanya apa hal unik mengenai Belanda, tentu saja, Belanda dengan mdpl sebagai satuan ketinggian daratan negaranya. Hal itu bisa jadi malapetaka yang menghilangkan daratan negara Belanda, sebenarnya. Namun Belanda berhasil bertahan menjaga wilayahnya agar tetap mempunyai daratan bahkan setelah diterjang banjir laut Utara pada 31 Januari 1953 dan 1 Februari 1953 yang menewaskan 1.836 jiwa. Apa sebenarnya rahasia Belanda untuk tetap memiliki daratan? Jawabannya adalah manajemen air. Mempunyai manajemen air yang baik tidak lantas membuat Belanda menjadi tinggi hati. Apa buktinya?
Menjadi salah satu  negara yang mempunyai manajemen air terbaik di dunia, jika ditanya mengenai apa saja inovasi Belanda pada air tentu akan banyak sekali hasilnya jika kita mencari jawabannya di google. Dari hasil pengamatan yang sedemikian banyak (kalau kamu benar-benar mencoba mengetik di google dan mengamatinya) sudah pasti dapat disimpulkan bahwa inovasi-inovasi Belanda pada air itu bersumber dari Belanda yang menginovasikan air menjadi sumber belajar mereka. Nah sekarang dari google mari kita berpindah ke alamat www.hollandwaterchallenge.nl, di sinilah kita perlu banyak highlighter teman-teman.
sumber: http://www.hollandwaterchallenge.nl/

Bagi kamu para muda yang mempunyai ide akan kelangsungan hidup manusia dengan manajemen air, di Holland Water Challenge lah kamu bisa berkontribusi. Holland Water Challenge dengan tepat membidik jiwa muda yang masih haus akan pengetahuan dan prestasi. Pada event tersebut Belanda mengajak pelajar dari Asia, Australia, dan Eropa untuk menjawab tantangan, pertukaran pengetahuan, membangun hubungan universitas internasional dan mempromosikan solusi manajemen air yang berkelanjutan. Sejak 2010 Holland Water Challenge diperluas untuk menghubungkan lebih dari 40 perusahaan, lembaga penelitian dan universitas di seluruh dunia. Lebih dari 150 mahasiswa pascasarjana yang ambisius dan peneliti muda ikut berpartisipasi. Bersama-sama, mereka mengusulkan hampir 50 ide-ide baru untuk mengatasi delta dan tantangan air. Melalui tantangan ini tak hanya prestasi, tapi kebermanfaatan untuk umat manusia pun didapat.
Inovasi Belanda menjadikan air sebagai bahan belajar menimbulkan banyak hal positif. Terbukti dari diadakannya Holland Water Challenge yang memaksa kita menjawab tantangan dari negara dengan manajemen air yang boleh dikatakan sudah tidak perlu diragukan lagi, ya itulah Belanda. Belanda menunjukkan bahwa mereka masih memerlukan ide-ide segar dari pihak lain di luar negerinya. Belanda ingin mengajak negara lain untuk belajar manajemen air dengan baik seperti mereka. Di Indonesia, Holland Water Challenge pertama kali diadakan pada tahun 2014. Untuk sementara Holland Water Challenge mempunyai 7 program yaitu: Australia-Netherlands Water Challenge, Indonesia-Netherlands Water Challege, Urban Water Rebels, Singapore-Netherlands Water Challenge, China-Netherlands Water Challenge, Vietnam-Netherlands Water Challenge, dan Myanmar-Netherlands Water Challenge. Ayo para muda Indonesia apakah kamu penjawab tantangan yang selanjutnya?
sumber: http://www.hollandwaterchallenge.nl/

Referensi:

Minggu, 03 Agustus 2014

Selamat Berjumpa Teman ^^

Salah satu flashmob akbar yang biasa terjadi setiap tahun, mudik, ternyata akhirnya aku harus merasakannya juga. Flashmob? Kenapa? Karena seperti yang kita lihat sendiri di berita lalu lintas tiap hari raya menjelang, ribuan masyarakat melakukan pergerakan yang sama... yes, that is mudik. Melihat ribuan kendaraan di jalanan menuju ke arah yang sama membuatku teringat flashmob yang menampilkan gerakan yang kompak, yup, ribuan masyarakat kota sepertinya sedang kompak di jalanan menuju ke kampung halaman.
                Tapi bukan flashmob yang mau kubahas, bukan juga perjalanan mudik yang mau aku ceritakan. Kali ini aku mau cerita tentang ketemu teman-teman lama ketika mudik. Teman yang kamu tahu ketika sekolah, teman yang biasa main ke rumah kamu, teman yang biasa kamu contek PR nya, semuanya akan terasa jauh dan menjauh ketika kamu sudah berpisah lama dengannya. Banyak hal yang nggak kamu tau tentang mereka semasa berpisah. Kamu perlu bertemu mereka, dengarkan cerita mereka, ceritakan ceritamu, dengan begitu akan membantu kalian tetap dekat... tetap bersahabat.

Sudah dulu cerita kali ini. Loh kok sudah? Cuma itu? Iya, kali ini aku nggak mau terlalu banyak ceritanya, mau ketemu teman-temanku dulu. Sampai jumpa semua ^^